Dari Ibnu Umar Radhiallahu 'anhuma dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda:
“Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19)
Shalat lima waktu mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan semua ibadah
wajib lainnya, di antaranya:
1. Merupakan ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan
kepada Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam secara langsung tanpa perantara
malaikat. Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui
perantara malaikat.
2. Akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan. Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa Sallam bersabda:
“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus
untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim
no. 342)
3. Shalat 'Ashar yang merupakan shalat wustha -sebagaimana
dalam riwayat Al-Bukhari- dikhususkan penyebutannya dibandingkan shalat-shalat
lainnya. Dan ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar -dari satu sisi- dibandingkan
shalat lainnya. Allah Ta’ala berfirman:
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS.
Al-Baqarah: 238)
4. Menjaga shalat Shubuh dan 'Ashar merupakan sebab terbesar masuk surga dan selamat
dari neraka. Dari Imarah bin Ru’aibah Radhiallahu 'anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim no. 1003)
Dari Abu Musa Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda:
“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena
itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan
jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka
jahannam.” (HR. Muslim no. 1050)
Dari Jarir bin ‘Abdullah Radhiallahu 'anhu dia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat
bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya.
Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.” (HR. Al-Bukhari no. 521 dan Muslim no. 1002)
Ini dipertegas
dalam hadits Jabir Radhiallahu 'anhuma dia berkata: Saya mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan
kekufuan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 116)
Juga dalam Abdullah bin Buraidah dari ayahnya Radhiallahu 'anhu dia berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“(Pemisah) di antara kami dan mereka (orang kafir) adalah meninggalkan
shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah
kafir.” (HR. Ahmad no. 21929)
Peringatan bagi
orang yang meninggalkan Shalat
"Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kerugian."
(Maryam: 59)
"Celakalah
bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam
shalatnya." (Al-Ma'un: 4-5)
"Barangsiapa
menjaga shalatnya maka shalat tersebut akan menjadi cahaya, bukti dan
keselamatan baginya pada hari Kiamat nanti. Dan barangsiapa tidak men-jaga
shalatnya, maka dia tidak akan memiliki cahaya, tidak pula bukti serta tidak
akan selamat. Kemudian pada hari Kiamat nanti dia akan (dikumpulkan)
ber-sama-sama dengan Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay Ibnu Khalaf." (HR.
Ahmad, At-Thabrani dan Ibnu Hibban, hadits shahih)