Sabtu, 07 Juli 2012

Keutamaan Shalat 5 Waktu


Dari Ibnu Umar Radhiallahu 'anhuma dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19)



Shalat lima waktu mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan semua ibadah wajib lainnya, di antaranya:

1. Merupakan ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan kepada Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam secara langsung tanpa perantara malaikat. Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui perantara malaikat.



2. Akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan. Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 342)



3. Shalat 'Ashar yang merupakan shalat wustha -sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari- dikhususkan penyebutannya dibandingkan shalat-shalat lainnya. Dan ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar -dari satu sisi- dibandingkan shalat lainnya. Allah Ta’ala berfirman: 
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS. Al-Baqarah: 238)




4. Menjaga shalat Shubuh dan 'Ashar merupakan sebab terbesar masuk surga dan selamat dari neraka. Dari Imarah bin Ru’aibah Radhiallahu 'anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim no. 1003)



Dari Abu Musa Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 1050)





Dari Jarir bin ‘Abdullah Radhiallahu 'anhu dia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.” (HR. Al-Bukhari no. 521 dan Muslim no. 1002)


Ini dipertegas dalam hadits Jabir Radhiallahu 'anhuma dia berkata: Saya mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


“Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 116)



Juga dalam Abdullah bin Buraidah dari ayahnya Radhiallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:



“(Pemisah) di antara kami dan mereka (orang kafir) adalah meninggalkan shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir.” (HR. Ahmad no. 21929)


Peringatan bagi orang yang meninggalkan Shalat

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kerugian." (Maryam: 59)

"Celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya." (Al-Ma'un: 4-5)

"Barangsiapa menjaga shalatnya maka shalat tersebut akan menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari Kiamat nanti. Dan barangsiapa tidak men-jaga shalatnya, maka dia tidak akan memiliki cahaya, tidak pula bukti serta tidak akan selamat. Kemudian pada hari Kiamat nanti dia akan (dikumpulkan) ber-sama-sama dengan Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay Ibnu Khalaf." (HR. Ahmad, At-Thabrani dan Ibnu Hibban, hadits shahih)